Las listrik TIG
(Tungsten Inert Gas = Tungsten Gas Mulia) menggunakan elektroda wolfram yang
bukan merupakan bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda
wolfram dan bahan dasar merupakan sumber panas, untuk pengelasan. Titik cair
elektroda wolfram sedemikian tingginya sampai 3410° C, sehingga tidak ikut
mencair pada saat terjadi busur listrik.
Tangkai listrik dilengkapi dengan nosel keramik untuk
penyembur gas pelindung yang melindungi daerah las dari luar pada saat
pengelasan.
Sebagian bahan tambah dipakai elektroda tampa selaput
yang digerakkan dan didekatkan ke busur yang terjadi antara elektroda wolfram
dengan bahan dasar.
Sebagi gas pelindung dipakai argin, helium atau
campuran dari kedua gas tersebut yang pemakainnya tergantung dari jenis logam
yang akan dilas.
Tangkai las TIG biasanya didinginkan dengn air yang
bersirkulasi.
Pembakar las TIG terdiri dari :
1) Penyedia arus
2) Pengembali air
pendingi,
3) Penyedia air
pendingin,
4) Penyedia gas
argon,
5) Lubang gas
argon ke luar,
6) Pencekam
elektroda,
7) Moncong
keramik atau logam,
8) Elektroda
tungsten,
9) Semburan gas
pelindung.
c. Las
Listrik Submerged
Las listrik submerged yang umumnya otomatis atau semi
otomatis menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar.
Busur listrik di antara ujung elektroda dan bahan dasar di dalam timnunan
fluksi sehingga tidak terjadi sinar las keluar seperti biasanya pada las
listrik lainya. Operator las tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata (helm
las).
Pada waktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencir dan
membeku dan menutup lapian las. Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat
dipakai lagi setelah dibersihkan dari terak-terak las.
Elektora yang merupakan kawat tampa selaput
berbentuk gulungan (roll) digerakan maju oleh pasangan roda gigi yang diputar
oleh motor listrik ean dapat diatur kecepatannya sesuai dengan kebutuhan
pengelasan.
d.
Las Listrik MIG
Seperti halnya pad alas listrik TIG, pad alas listrik
MIG juga panas ditimbulkan oleh busur listrik antara dua electron dan bahan
dasar.
Elektroda merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol
yang geraknya diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motor
listrik. Gerakan dapat diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai las dilengkapi
dengan nosel logam untuk menghubungkan gas pelindung yang dialirkan dari
botol gas melalui slang gas.
Gas yang dipakai adalah CO2 untuk pengelasan baja
lunak dan baja. Argon atau campuran argon dan helium untuk pengelasan aluminium
dan baja tahan karat. Proses pengelasan MIG ini dadpat secara semi otomatik
atau otomatik. Semi otomatik dimaksudkan pengelasan secara manual, sedangkan
otomatik adalah pengelasan yang seluruhnya dilaksanakan secara otomatik.
Elektroda keluar melalui tangkai bersama-sama dengan
gas pelindung.
B.
Arus Listrik
1. Arus
Searah ( DC = Direct Current )
Pada arus ini,
elektron-elektron bergerak sepanjang penghantar hanya dalam satu arah.
2. Arus
Bolak-balik ( AC = Alternating Current )
Arah aliran arus bolak-balik merupakan gelombang
sinusoide yang memotong garis nol pada interval waktu 1/ 100 detik untuk mesin
dengan frekuensi 50 hertz (Hz). Tiap siklus gelombang terdiri dari setengah
gelombang positif dan setenngah gelombang negative. Arus bolak-balik dapat
diubah menjadi arus searah dengan menggunakan pengubah arus (rectifier/adaftor).
2 komentar:
Welding Proyeksi, RPW.
Karena efisiensi transfer daya,
bahan tebal dapat berhasil
dilas. Bahan setebal 3 mm
(0,125 in) dapat berhasil dilas.
Untuk saham yang tipis,
pengelasan titik tradisional
adalah metode yang disukai.
Baja karbon rendah, baja
paduan rendah, baja tahan
karat, serta aluminium dapat
dilas dengan menggunakan
proses ini. Proyeksi biasanya
semi-bulat atau jenis kerucut
tumpul. Las proyeksi
mensyaratkan bahwa
ketinggian proyeksi
dikendalikan untuk dalam
jarak 0,075 mm (0,003 in).
Posting Komentar